Kamis, 11 Desember 2008

WE LOVE YOU, PERSIJA…

Ya, judul diatas merupakan tema yang diusung pada acara Persija 80th Anniversarry, sebuah tema yang mengisaratkan dan menunjukkan arti cinta yang sesungguhnya. Acara yang diprakarsai oleh sebuah pertemuan di Cikini ini mendapat sambutan positif dari beberapa komunitas pendukung Persija, seperti ; Jak Online, Jakscooter, O2 serta beberapa korwil yang hadir.
Acara ini juga menampilkan Orkes Biang Kerok (OBK), Mental Baja dan Gondal Gandul, personel band tersebut bahkan dengan sukarela dan ikhlas tampil tanpa “bayaran”. Mereka sangat antusias dan respect dengan adanya acara HUT Persija yang belum pernah digelar sebelumnya. Sementara itu hadir juga komunitas pecinta dan pembuat film (khususnya The Jak) Jak Movie, mereka hadir dengan menampilkan trailler film “Romeo-Juliet” yang diputar dengan durasi sekitar 7 menit, film yang disutradarai oleh Andi Bachtiar Yusuf, turut hadir juga para pemeran utama dalam film tersebut Edo Borne dan Sissy Pricilia, bahkan dari trailer yang diputar sudah mendapat sambutan positif dari para hadirin, film ini rencananya akan hadir mengihiasi bioskop-bioskop Indonesia pada petengahan April 2009 nanti.

Igo Ilham dari Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta hadir juga dengan anggota keluarganya, bahkan beliau menulis pesan di bukutamu www.jakmania.org “Met ultah untuk Persija juga untuk The Jak. sukses slalu, mengukir prestasi persepakbolaan nasional. The Jak selalu bersama Persija”.

Diakhir acara tim kebanggaan ibukota tampil diatas panggung, walau tanpa punggawa intinya yang sedang menjalani pelatnas (Bepe, Aliyudin, M.Ilham, Ismed Sofyan dan Ponaryo Astaman) serta pilar asing yang masih di kampung halamannya (Greg Nwokolo, Pierre Njanka dan Robertino Pugliara). Dalam kesempatan itu pelatih Danurwindo menyampaikan akan berjuang dan berusaha bersama para pemain mewujudkan impian meraih gelar juara ISL musim ini, dan dari perwakilan pemain Abanda Herman dengan kalimat yang terbata-bata mengatakan “Persija Juara” dan disambut oleh para pendukungnya dengan yel-yel “Persija… Persija” dan ditutup dengan peniupan dan pemotongan kue ulang tahun oleh seluruh tim diiringi dengan nyanyian “Satu Jiwa” yang membuat suasana menjadi haru dan bangga.*(oS)

We Love You Persija… We Do…

Ooo.. Persija We Love You..


berita diambil dari www.jakmania.org [link]
Selengkapnya...

Krisis Finansial Membuat Resah

Isu akan hengkangnya beberapa pilar Macan Kemayoran, seperti M.Ilham, Greg Nwokolo ataupun Robertino Pugliara terus beredar di beberapa media, baik cetak maupun elektronik, ini imbas dari krisis finansial yang terjadi pada manajemen tim yang identik dengan kostum warna orange, apalagi setelah terdengar kabar belum turunnya dana untuk gaji dan kontrak pemain hingga saat ini.
Praktis, berita-berita diatas atau isu-isu yang berkembang menimbulkan beragam pertanyaan dibenak kepala setiap pendukung setia Persija, ada apa dengan tim ini…?, bener gak sih…? Bla… bla… bla… mereka seakan tidak percaya dengan kondisi yang terjadi saat ini, tim yang sudah terlihat solid hingga putaran pertama bahkan menempati urutan runner up di klasemen sementara saat ini. Optimisme hinggap dibenak mereka, kalau tim kebanggaan ibukota ini sudah berada di jalur yang benar, jalur menuju Juara ISL 2008.

Dari pihak manajemen tim, dalam hal ini asisten manajer Ferry Indrasjarief, menegaskan bahwa wacana atau isu yang berkembang saat ini di berbagai media belum bisa dipastikan kebenarannya, dan manajemen sedang memperjuangkan hak-hak pemain, minggu-minggu ini mudah-mudahan gaji pemain yang telat 3 bulan lebih serta kontrak yang belum terselesaikan dapat terpenuhi, begitu janji manajemen.

Dilain pihak pelatih Danurwindo juga menepis isu yang beredar dengan mengatakan tidak akan ada pemain yang dijual, tim ini sudah cukup solid dan yang diperlukan adalah optimalisasi saja.

diambil dari www.jakmania.org/in [link]

Selengkapnya...

Persija Runner Up Putaran I ISL 2008/2009

Persija Jakarta berhasil menumbangkan Persijap Jepara 3-1 pada pertandingan Liga Super Indonesia di Gelora Bung Karno, Minggu sore.Persija ungul lebih dulu melalui gol bunuh diri pemain Persijap Evaldo bersama Nurul Huda yang gagal menghadang gerakan Aliyudin di kotak penalti di menit ke-29.
Serangan Persija tetap gencar lewat kaki Aliyudin dan Greg Nwokolo, namun masih mampu ditepis kiper Persijab. Setidaknya tiga kali, kiper Danang Wihatmoko menyelamatkan gawangnya. Sementara dari beberapa kali serangan balik Persijap gagal menyamakan kedudukan hingga babak pertama berakhir.

Di babak kedua, kedua kesebelasan mulai saling menekan, meski tampak Persija selalu lebih dulu mengambil inisiatif serangan. Akhirnya, lima menit babak kedua berjalan, Persija menambah satu gol lewat kaki Robertino Pugliara sehingga kedudukan 2-0. Gol-gol selanjunya nyaris tercipa lewa peluang emas Aliyudin, namun beberapa kali mengenai mistar gawang Persijap.

Beberapa saat Persija gagal memanfaatkan peluang emas, Persijap justru mampu membalas satu gol pada menit ke-57 lewat gocekan Noorhadi dan mengubah kedudukan menjadi 1-2.Di menit ke-70, Persija nyaris menambah gol lewat kaki Aliyudin, namun dia sudah terperangkap off side di pertahanan Persijap.

Baru pada menit 89, Persija memperkuat keunggulannya melalui tendangan penalti setelah Greg Nwokolo dijegal pemain belakang Persijap. Eksekusi penalti dimanfaatkan dengan baik oleh Agus Indra sehingga kedudukan 3-1 untuk tim Macan Kemayoran.

Pelatih Persija Danurwindo menyatakan, laga terakhir ini menjadi penting bagi timnya dengan meraih poin penuh. Asisten Manajer Ferry Indrasyarief akan melunasi kewajiban tim termasuk gaji pemain pada pekan depan. Selanjutnya, tim akan libur selama tiga pekan.

Sementara pelatih Persijap Junaidi mengatakan, dua laga Persib dan Persija
ini lebih menyeimbangkan antara pertahanan dan serangan, namun saat mengahadapi laga terakhir lawan Persitara Persijab akan menyerang penuh. Disinggung penalti, Junaidi menilai bahwa penalti itu seharusnya tidak ada karena terjadi diluar kotak penalti.

Dengan hasil ini Persija mengoleksi 35 poin dari 17 kali tanding sedang Persijap tetap 29 poin dari 16 kali pertandingan.

diambil dari website www.jakmania.org [link]

Selengkapnya...

Dihujat di Bandung, Dilarang di Jakarta Tapi Diakui Dunia

Ya, judul diatas merupakan plesetan dari courtesey film ‘The Jak’ (dihujat di Bandung, dipuji di Jakarta, diakui Dunia) yang disutradarai oleh Andi Bachtiar Yusuf, dan sukses menjadi perhatian masyarakat perfilman. Namun, bukan film ini yang akan diangkat oleh penulis, tapi judul diatas telah menggambarkan episode cerita yang sedang dialami oleh Persija dan The Jakmania saat ini.
Persija dan The Jakmania memang selalu mendapatkan hujatan kala harus meladeni tuan rumah Persib, ini akibat perseteruan kedua kelompok supporter yang tidak pernah berujung, saling balas membalas yang mengakibatkan tim kesebelasan masing-masing yang menjadi korban. Terakhir bobotoh atau Viking Fans Club justru melakukan kerusuhan di kota nya sendiri bahkan dengan cara-cara yang arogan dan anarkis seperti mensweeping serta menghancurkan kendaraan yang berplat ‘B’ (Jakarta) akibat kekalahan timnya Persib atas Persija Jakarta Minggu (20/7) lalu di stadion Siliwangi, Bandung kandang mereka sendiri. Dengan kejadian ini hujatan dan kebencian mereka terhadap Persija dan The Jakmania pastinya tidak akan pernah usai dan akan terus lestari, seperti yang pernah dilontarkan oleh salah seorang pentolan Viking.

Seminggu setelah laga tandang di Bandung yang berujung kerusuhan. Persija yang akan melakoni laga kandang perndananya, Senin (28/7) di stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) menghadapi Persita Tangerang, justru harus menghadapi “kekerasan mental” dari pihak kepolisian (POLDA METRO JAYA) karena tidak dikeluarkannya izin penyelenggaraan pertandingan. Bahkan tim kebangaan ibukota ini harus menunda jadwal pertandingan kembali saat akan meladeni Persijap Jepara, Jum’at (1/8) dengan kondisi yang sama, bahkan untuk pertandingan melawan Pelita Jaya pun, Jum’at (15/8) nanti, Persija harus melakoni laga kandangnya di stadion Manahan, Solo. Alasan pihak kepolisian adalah kekhawatiran akan terjadinya kerusuhan antar supporter, mereka melihat track record buruk The Jakmania, pendukung Persija ini selalu terlibat bentrok saat melakoni laga di Senayan, juga bentrokan yang terjadi di Tangerang dan Bogor menjadi catatan tersendiri mereka. Segala upaya dilakukan oleh pengurus Persija, baik panpel ataupun manajemen tim untuk menggerakkan hati bapak-bapak kepolisian namun hasil yang didapat adalah tetap ‘Persija tidak diperkenankan menggelar pertandingan di Jakarta sampai batas waktu yang belum ditentukan.’ Persija dan The Jakmania merasa Dilarang dan ditolak di Jakarta untuk menggelar dan menyaksikan pertandingan, harus terusir dikampung sendiri.


Namun, apapun kondisinya Persija dan The Jakmania tetap diakui keberadaannya baik di Indonesia maupun dunia, ini berkat prestasi yang dibuat oleh para individunya, para pemain Persija yang telah mengharumkan nama bangsa seperti ; Bambang Pamungkas yang telah menjadi icon dan talah melanglang hingga ke negeri Belanda, Ismed Sofyan yang namanya tercatat sebagai “2006 ASEAN Football Top 5 Plays Of The Week” di urutan pertama berkat golnya ke gawang Persik Kediri musim 2006 lalu, juga masih ada lagi yang lainnya. Bahkan Persija merupakan tim satu-satunya yang meraih prestasi juara 3x berturut-turut pada turnamen yang digelar oleh Sultan Brunei pada tahun 2001, 2002, dan 2003. Selanjutnya sebagai pendukung persija, The Jakmania juga telah meraih berbagai prestasi. Beberapa film hasil karya dari Andi Bachtiar Yusuf, seperti ‘Jakarta Kota Gue’, ‘Hardline’ dan terakhir ‘The Jak’ bahkan telah diakui dunia, menjadi salah satu film yang diputar dalam ajang menyambut Piala Dunia 2006 lalu dan mendapat sambutan positif dari legenda Bayern Munchen dan Jerman, Franz Beckenbauer. Sementara The Jakmania dikenal berkat aksi-kasinya yang atraktif di sertiap pertandingan, tercatat sebagai supporter yang paling banyak memberikan dukungan saat Persija melakoni laga tandang dalam Copa Indonesia 2006 tanpa kerusuhan dan bentrokan dengan pendukung tuan rumah, bahkan meraih “Best Supporter” dalam ajang Copa Indonesia 2007 lalu.


Lalu, kenapa dengan prestasi yang telah didapat, selalu ada hujatan dan pencekalan…? Ujian dan cobaan ini harus dihadapi oleh Persija dan The Jakmania agar menjadi klub dan organisasi supporter yang mempunyai ‘Mental Baja’, kedepannya akan kuat menghadapi cobaan-cobaan berikut. Kepada pihak yang berwenang, mungkin bisa mengambil pelajaran, jangan hanya menilai The Jak dari sisi buruknya saja. ‘Don’t look at the book only from the cover’.

Katanya bola kita rusuh… katanya bola ngga bermutu…
Apapun yang terjadi kami tetap janji… mendukung bola negeri ini…
Politik berkelahi… saling caci maki…
Bagi kami FOOTBALL FOR UNTIY…

Ditulis Oleh Muhamad Ramdani (abah_ram@yahoo.com)
di berita www.jakmania.org [link]

Selengkapnya...

Senin, 20 Oktober 2008

Danurwindo: Persija Harus Bangkit

Meski Persija Jakarta sukses memetik poin penuh, Pelatih Danurwindo tak mau bersikap jumawa. Ia menyebut 'Macan Kemayoran' masih harus berjuang.

Berlaga di hadapan pendukungnya sendiri, Minggu (19/10/2008) Bambang Pamungkas dkk menekuk PKT Bontang 5-0. Greg Nwokolo menjadi bintang dengan hat-trick yang dibuatnya ke gawang M. Sandy.


Maka tak heran kalau kemenangan ini dirayakan kubu yang didukung oleh The Jak. Namun kondisi itu tidak berlaku bagi Danur yang menganggap bahwa timnya tetap harus waspada, terutama saat menghadapi Persela Lamongan yang sedang dalam performa bagus.

''Sudah saatnya kami harus bangkit karena kami masih menyisakan tiga pertandingan lagi. Kami harus bisa mengembalikan Persija seperti awal kompetisi,'' ucapnya dihadapan wartawan.

Sementara itu, pelatih PKT Mustaqim justru sudah menebak kekalahan atas Persija ini. Ia berujar timnya memang kalah kelas.

''Kami memang bukan mempersiapkan tim ini untuk Liga Super. Bisa dilihat anak anak banyak melakukan kesalahan elementer,'' tukasnya.
Selengkapnya...